JaksaPedia.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menekankan terkait pentingnya memperkuat nilai-nilai sejarah di tanah sunda, khususnya Kota Bogor.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri rapat paripurna dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 yang digelar di Gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (3/6).
KDM, sapaan Dedi Mulyadi, menilai bahwa Kota Bogor memiliki nilai sejarah yang sangat kuat dan kokoh.

Dalam moment HJB tahun ini dirinya menekankan pentingnya menjaga dan merawat sejarah tersebut di tengah dinamika perubahan zaman.
“Kota ini (Bogor) harus tumbuh seiring dengan perubahan zaman, namun tetap tidak melupakan catatan perjalanan sejarah masa lalunya,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (3/6).

KDM juga menyebut, bahwa upaya pelestarian sejarah bisa diwujudkan melalui penguatan tata ruang dan arsitektur kota yang selaras dengan lingkungan dan peradaban lokal.
“Kita perlu memperkuat tata ruang, memperkuat arsitektur yang sesuai dengan lingkungannya, sesuai dengan alam peradabannya,” tegas KDM.

Ia pun mengajak seluruh warga Jawa Barat untuk menjadikan HJB ini sebagai momentum kembali pada nilai-nilai luhur para raja Sunda.
“Hari ini hari jadinya Kota dan Kabupaten Bogor, semoga bisa kembali pada spirit-spirit Siliwangi, spirit Sribaduga, spirit Pamanah Rasa, spirit Jaya Dewata, spirit ratu haji dan spirit Niskala Watu Kancana,” ucap dia.
Tak hanya itu, KDM juga mengajak Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim untuk bersama-sama menelusuri kembali titik keberadaan pusat Kerajaan Pakuan Pajajaran di masa lampau.
“Saya juga mengajak Pak Wali Kota untuk mencari tahu kembali di mana sebenarnya lokasi Pakuan Pajajaran itu. Nanti kita bisa bangun Kampung Pakuan, lengkap dengan unsur sejarah dan budaya Pakuan Pajajaran,” tukas KDM. | JaksaPedia.Com | JabarEkspres | *** |
mantap