JaksaPedia.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Peristiwa meninggalnya seorang bayi di Kabupaten Belitung Timur menjadi duka mendalam sekaligus alarm keras bagi sistem pelayanan kesehatan daerah.
Kejadian ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga menyentuh nurani pimpinan daerah.
Bupati Belitung Timur secara langsung menyampaikan kesedihan mendalam usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Gantung dan mengunjungi rumah orang tua bayi yang meninggal dunia akibat lambatnya sistem dan pelayanan kesehatan.

“Siang tadi, setelah sidak ke Puskesmas Gantung, saya langsung mengunjungi rumah orang tua bayi yang meninggal karena lambatnya sistem dan pelayanan,” ungkap Bupati dengan suara penuh keprihatinan.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Bupati menyampaikan duka cita mendalam sekaligus permohonan maaf kepada keluarga korban.

Ia menegaskan bahwa tragedi ini bukan sekadar catatan statistik, melainkan kegagalan sistem yang harus diakui dan dibenahi secara serius.
“Meski ini bukan pertama kali terjadi, saya berharap dan menegaskan, ini harus menjadi yang terakhir di Belitung Timur,” tegasnya.

Evaluasi Sistemik, Bukan Sekadar Simpati
Dalam pernyataannya, Bupati Belitung Timur secara terbuka meminta Dinas Kesehatan, RSUD, serta tujuh puskesmas di wilayah Belitung Timur untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan, terutama Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien.
Ia menekankan pentingnya pelayanan yang sederhana, cepat, dan humanis, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu dan bayi.
Pendekatan ini mencerminkan sikap investigatif dan konstruktif pemerintah daerah, yang tidak menutup mata terhadap kelemahan sistem, sekaligus mendorong perubahan nyata agar kejadian serupa tidak terulang.

Kunjungan yang Berangkat dari Nurani
Bupati juga menepis anggapan bahwa kunjungannya ke rumah duka merupakan bentuk pencitraan. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut murni panggilan hati sebagai seorang pemimpin dan sesama manusia.
“Saya mengunjungi rumah orang tua bayi ini bukan untuk dibilang peduli atau pencitraan, tapi karena memang sangat berduka mendengar kabar ini,” ujarnya.
Kehadiran langsung kepala daerah di tengah keluarga korban menjadi simbol empati sekaligus tanggung jawab moral pemerintah terhadap warganya.
Harapan di Tengah Duka
Di akhir pernyataannya, Bupati Belitung Timur menyampaikan doa dan harapan agar kedua orang tua bayi, Bapak Surono dan Ibu Mila Kurnia, diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan berat ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa kualitas pelayanan kesehatan bukan hanya soal fasilitas dan prosedur, tetapi juga kecepatan, kepekaan, dan keberpihakan pada keselamatan manusia.
Tragedi ini diharapkan menjadi momentum perubahan, agar sistem kesehatan di Belitung Timur—dan Indonesia secara luas—semakin responsif, adil, dan berorientasi pada kemanusiaan. | JaksaPedia.Com | */Redaksi | *** |



















