JaksaPedia.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Satu pekan telah berlalu sejak militer Israel menghentikan sementara aktivitasnya secara terbatas di Jalur Gaza.
Langkah itu diterapkan sejak 27 Juli untuk memungkinkan lebih banyak bantuan mencapai wilayah tersebut.
Jalur yang telah ditentukan juga disiapkan agar konvoi PBB dan organisasi bantuan kemanusiaan dapat mengirimkan serta mendistribusikan pasokan dengan aman.
Militer Israel mengumumkan lebih dari 200 truk pasokan telah dikirim tiap hari.
Pengiriman bantuan kemanusiaan melalui truk dan didrop dari udara terus berlanjut selama periode ini, tetapi NHK menemukan bahwa pasokan yang memadai tidak menjangkau semua penduduk di Gaza.
Kru NHK yang berbasis di Gaza pada 30 Juli melihat makin banyak kios jalanan dan pembeli di Nuseirat, Gaza tengah, dibandingkan dengan sekitar tiga pekan lalu pada 11 Juli.
Beberapa pedagang menjual kacang-kacangan dari kantong yang sama tempat kacang-kacangan tersebut dikirimkan sebagai pasokan bantuan.
Seorang pedagang mengatakan sebagian besar kacang-kacangan dan beras yang dijualnya berasal dari bantuan yang dikirim oleh PBB dan lainnya.
Ia mengatakan membelinya dari orang lain dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Penjual tersebut mengatakan bahwa ia menghidupi keluarganya dengan cara ini.
Ia mengharapkan harga pangan kembali normal karena merasa tidak nyaman menjual kembali pasokan tersebut.
Satu liter minyak goreng yang biasanya dijual sekitar 2,7 dolar sebelum konflik dimulai, kini berharga sekitar 18 dolar. Lonjakan harga pangan membuat banyak penduduk tidak mampu membelinya.
Media Israel mengatakan pasokan bantuan terkadang dicuri atau dijual kembali. | JaksaPedia.Com | NHK | *** |