JaksaPedia.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Di tengah tantangan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, Paguyuban Tathya Dharaka Akpol 2005 kembali mengukir langkah konkret dalam menunjukkan komitmen sosialnya.
Melalui kegiatan bakti sosial, ribuan paket sembako dikirimkan untuk membantu masyarakat yang terdampak, sebuah aksi nyata solidaritas yang tidak hanya menyentuh kebutuhan material tetapi juga mengedepankan nilai-nilai empati dan gotong royong.
Paket bantuan tersebut terdiri atas bahan-bahan pokok yang sangat dibutuhkan, seperti beras premium 5 kilogram, minyak goreng, gula pasir Rose Brand, mie telur Burung Dara, dan mie instan.
Seluruh paket ini dipersiapkan secara langsung oleh anggota Paguyuban Tathya Dharaka Akpol 2005 dan kemudian diberangkatkan melalui jalur laut menggunakan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dari Markas Pangkoarmada II, Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
“Ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah. Bantuan ini akan sampai dengan aman dan tepat sasaran,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, yang juga merupakan bagian dari alumni Akpol 2005.
Dalam acara pemberangkatan, ia didampingi oleh Wakapolres, serta jajaran anggota Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang turut memberikan dukungan moral dan memastikan kelancaran pengiriman bantuan.
Proses pengiriman bantuan menggunakan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat, yang memiliki kapabilitas untuk menempuh perjalanan laut dalam waktu singkat, menjadi pilihan utama dalam upaya mempercepat penyaluran ke wilayah-wilayah yang terisolasi akibat bencana.
Setibanya di Sumatera, bantuan ini akan langsung diterima oleh para alumni Akpol 2005 yang bertugas di daerah tersebut dan segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kapolres Ketapang, AKBP Muhammad Harris, S.I.K., M.I.K., CPHR, yang juga merupakan alumni Akpol 2005, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari tradisi dan komitmen jangka panjang Paguyuban Tathya Dharaka Akpol 2005.
Menurutnya, bakti sosial ini bukan hanya sekadar pengiriman kebutuhan pokok, tetapi juga mencerminkan nilai kebersamaan dan solidaritas yang mengikat sesama anggota alumni dan masyarakat.
“Bakti sosial ini adalah bentuk solidaritas kami kepada saudara-saudara kita yang sedang menghadapi musibah. Ini sudah menjadi tradisi kami untuk selalu hadir memberikan bantuan kapan pun dibutuhkan,” ujar AKBP Harris dengan penuh keyakinan.
Ia menambahkan bahwa nilai gotong royong adalah prinsip utama yang selalu dijunjung tinggi oleh alumni Akpol 2005 dalam setiap aksi sosial mereka.
Bantuan ini bukan hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan logistik, tetapi juga bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan masyarakat yang terdampak bencana.
“Kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat meringankan beban dan mempercepat pemulihan. Semoga semangat kebersamaan yang kami bangun melalui bakti sosial ini dapat memperkuat ketahanan sosial di masyarakat,” tambah AKBP Harris.
Selain itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan rasa kepekaan sosial, terutama saat bencana alam datang melanda. “Solidaritas adalah kunci dalam memperkuat ketahanan bersama, dan ini saatnya kita menunjukkan bahwa kepedulian adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Penguatan Komunitas dalam Menanggulangi Bencana
Pengiriman bantuan ini mencerminkan pentingnya peran komunitas dalam membantu korban bencana. Melalui paguyuban seperti Tathya Dharaka Akpol 2005, nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan tidak hanya terjaga, tetapi juga diperkuat di tengah kesulitan. Ini adalah contoh konkret bahwa dalam menghadapi musibah, gotong royong tetap menjadi kekuatan utama yang mendorong masyarakat untuk bangkit kembali.
Dengan pengiriman bantuan yang tepat sasaran, diharapkan dampak dari bencana alam di Sumatera dapat segera berkurang dan proses pemulihan berjalan lebih cepat.
Inilah salah satu bentuk nyata dari keberadaan alumni Akpol 2005 yang tak hanya berbicara soal prestasi di bidang profesi, tetapi juga berperan aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Menjadi Bagian dari Proses Pemulihan
Tidak hanya sebagai pemberi bantuan, tetapi lebih jauh lagi, alumni Akpol 2005 ini ingin menjadi bagian dari proses pemulihan masyarakat Sumatera yang terdampak.
Selain itu, mereka juga terus menggalang dukungan dari berbagai pihak agar aksi sosial semacam ini dapat berlanjut, karena mereka percaya bahwa bersama-sama, kita bisa mengatasi tantangan besar apapun yang datang.
Bakti sosial ini menjadi simbol bahwa nilai kebersamaan dan empati selalu relevan, tidak hanya di masa-masa baik, tetapi juga ketika masyarakat sedang dilanda ujian besar seperti bencana alam.
Semoga apa yang dilakukan oleh Paguyuban Tathya Dharaka Akpol 2005 ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk melakukan aksi serupa demi kepentingan bersama. | JaksaPedia.Com | */Redaksi | *** |
















